Ketika itu pula ku sadar engkau semakin menua
Mengingat yang lalu ketika kau masih dapat berdiri dengan kokoh
Kau lengkapi semua kebutuhanku
Kau timang dan merawatku ketika tubuhku masih seukuran botol
Yaa… sangat kecil kala itu
Bahkan kakiku tak mampu menahan tubuhku
Kau merawatku hingga tubuhku melebihi ukuran engkau sekarang
Yaa… sangat besar bahkan aku mampu menggendongmu
Kau tak pernah mengeluh
Selalu tersenyum bahkan tanpa ku sadar ucapanku melukaimu
Padahal hatimu terluka karena kelakuanku
Namun masih senyum itu yang ku lihat
Begitu banyak dosa yang ku perbuat
Hingga aku sadar
Setiap tahun umurku bertambah dan aku semakin dewasa
Bertahap ku lihat rambut putih disana
Keriput-keriput semakin bertambah pula
Satu persatu gusimu saja yang terlihat
Bahkan kau semakin rentan terhadp penyakit-penyakit itu
Kau semakin rapuh, tak seperti yang dulu
Aku semakin takut engkau meninggalkanku
Aku takut tak sempat meminta maaf padamu
Aku takut tak sempat mengatakan aku mencintaimu
Namun mengapa bibir ini terlalu kelu untuk mengucapkannya
Hati ini terlalu canggung untuk mengutarakannya
Manusia macam apa aku ini ?
Hal kecil itupun tak mampu kulakukan
Aku takut menyesal
Aku takut kehabisan waktu
Ohh tuhan kuatkan aku untuk mengucapkannya
Sungguh aku mencintainya
Hanya jari-jari ku yang mampu mengutarakannya lewat tulisan sederhana ini
“AKU MENCINTAIMU IBU…”
0 Response to "IBU"
Posting Komentar